sumber : http://palingaktual.com/810583/idul-fitri-naqsyabandiyah-sampang-tetap-ikut-pemerintah/read/
Minggu, 27 Juli 2014 | 07:13
Jamaah Naqsyabandiyah di Sampang, Madura. (sumber: RRI)
Sampang -
Jamaah Thareqat Naqsyabandiyah Mudzhariyah di Gersempal, Kecamatan
Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur menyatakan tetap mengikuti
ketentuan pemerintah dalam penetapan hari raya Idul Fitri 1435 Hijriah.
Hal ini tentunya berbeda dengan Jamaah Tarekat Naqsabandiyah, Padang
Sumatera Barat, yang akan merayakan hari raya Idul Fitri hari Minggu
(27/7) ini.
KH.R. Syaiful Jakfar mewakili Hadrotus Syekh KH Ahmad Jakfar bin Abdul Wahid, guru Mursyid Thoriqoh Naqsyabandiyah Mudzhariyah sekaligus pengasuh PP Darul Ulum II Al-Wahidiyah, menerangkan setiap tahun ratusan ribu jamaah Naqsyabandiyah Mudzhariyah Gersempal menunggu keputusan para Ulama dan Pemerintah dalam penetapan Idul Fitri.
"Andai kata ada dari jamaah kita melihat tanda-tanda awal 1 syawal, kita tidak akan mengambil keputusan, tapi dimusyawarahkan. Karena kita ini masih di bawah naungan Nahdlatul Ulama dan Pemerintah, jadi keputusan itu yang kita ambil," ucap KH.R. Syaiful Jakfar seperti dikutip Radio Republik Indonesia.
Dijelaskannya, Thoriqoh Naqsyabandiyah sebenarnya bukan aliran melainkan sebuah nama bagi orang-orang yang berjalan mencari ridho Allah SWT dengan berdzikir yang bertujuan untuk lebih mendekatkan diri dengan sang Pencipta, sehingga tidak untuk menentukan awal puasa maupun lebaran.
Jika ada salah satu jamaah Naqsyabandiyah memutuskan sepihak tentang awal puasa dan lebaran itu hak mereka, dan menjadi tanggung jawab perorangan disisi Allah SWT, jelasnya.
"Toriqoh Naqsyabandiyah Mudzahariyah Gersempal Sampang ini lain, bukan suatu aliran melainkan nama bagi orang-orang yang berjalan mencari ridho Allah SWT dengan terfokus berdzikir," jelasnya.
KH.R. Syaiful Jakfar juga menghimbau, agar ratusan ribu jamaah Thoriqoh Naqsyabandiyah Mudzhariyah yang tersebar di sejumlah wilayah ini untuk lebih bersabar menunggu putusan dari para Ulama dan Pemerintah Pusat terkait penetapan awal bulan puasa.
KH.R. Syaiful Jakfar mewakili Hadrotus Syekh KH Ahmad Jakfar bin Abdul Wahid, guru Mursyid Thoriqoh Naqsyabandiyah Mudzhariyah sekaligus pengasuh PP Darul Ulum II Al-Wahidiyah, menerangkan setiap tahun ratusan ribu jamaah Naqsyabandiyah Mudzhariyah Gersempal menunggu keputusan para Ulama dan Pemerintah dalam penetapan Idul Fitri.
"Andai kata ada dari jamaah kita melihat tanda-tanda awal 1 syawal, kita tidak akan mengambil keputusan, tapi dimusyawarahkan. Karena kita ini masih di bawah naungan Nahdlatul Ulama dan Pemerintah, jadi keputusan itu yang kita ambil," ucap KH.R. Syaiful Jakfar seperti dikutip Radio Republik Indonesia.
Dijelaskannya, Thoriqoh Naqsyabandiyah sebenarnya bukan aliran melainkan sebuah nama bagi orang-orang yang berjalan mencari ridho Allah SWT dengan berdzikir yang bertujuan untuk lebih mendekatkan diri dengan sang Pencipta, sehingga tidak untuk menentukan awal puasa maupun lebaran.
Jika ada salah satu jamaah Naqsyabandiyah memutuskan sepihak tentang awal puasa dan lebaran itu hak mereka, dan menjadi tanggung jawab perorangan disisi Allah SWT, jelasnya.
"Toriqoh Naqsyabandiyah Mudzahariyah Gersempal Sampang ini lain, bukan suatu aliran melainkan nama bagi orang-orang yang berjalan mencari ridho Allah SWT dengan terfokus berdzikir," jelasnya.
KH.R. Syaiful Jakfar juga menghimbau, agar ratusan ribu jamaah Thoriqoh Naqsyabandiyah Mudzhariyah yang tersebar di sejumlah wilayah ini untuk lebih bersabar menunggu putusan dari para Ulama dan Pemerintah Pusat terkait penetapan awal bulan puasa.
Penulis: /HA
Sumber:RRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar