sumber : http://www.youtube.com/watch?v=LmLSCOkoqiA
(terjemahan dari bahasa madura ke bahasa Indonesia; mohon maaf bila ada kekeliruan dalam penerjamahan maupun dalam penulisan/pengetikan)
Assalamu’alaikum wr.wb.
Para alim ulama, para asatid, tokoh masyarakat dan
keseluruhan ikhwan akhowat yang saya muliakan. Pertama, mari kita bersyukur
kepada Allah swt, dimana kita semua oleh Allah swt masih diberi kesehatan,
diberi hidayah, diberi pertolongan sehingga kita semua di malam ini bisa
bertemu, bisa berkumpul. Mungkin ini pertama kali di bulan ramadhan, ditempat
ini dalam keadaan sehat wal’afiyah. Semoga bertemunya kita semua dapat ridho’
dari Allah swt , dapat syafa’atnya Rasulullah saw, dapat barokhnya guru-guru
sehingga kita semua jadi orang yang selamat di dunia dan akhirat. Amin
allahumma amin.
Para ikhwan akhawat serta para mustami’in dan mustami’at
rahimakumullah. Secara singkat, karena sudah di awali pembacaan shalawat
tawassuliyah serta di lanjuti pembacaan istigatsah semoga kita semua di terima
oleh Allah swt, semoga kita semua
di catat dengan amal yang baik, amal yang bisa diharapkan di kemudian hari
setelah kita semua kembali kepada Allah swt. Amin allahumma amin.
Para jama’ah ikhwan akhawat, pertama kali saya ucapkan rasa
syukur kepada Allah swt malam ini. Di bulan puasa ini, Allah telah menakdirkan
saya untuk mengadakan kegiatan seperti ini (dzikir dan teraweh bersama) semoga
kegiatan ini berjalan terus. Terus berjalan sampai bulan puasa depan dan bulan
puasa yang akan datang lagi dan sampai ila yaumil qiyamah. Amin allahumma amin.
Semoga di lanjutkan oleh anak keturunan saya dan insya’allah, ikwan akhawat
kegiatan seperti ini terus ada tiap-tiap bulan puasa, mengenai tanggal dan
waktunya; insya’allah kalau sudah mendekati pada waktunya. Semoga Allah
memberikan kesehatan pada kita semua sampai pada bulan puasa yang akan datang.
Lebih2 di malam ini, malam 27 ramadhan.
Ada juga di tempat lain kegiatannya (dibaca; menyambut malam
lailatul qodar) pada malam 28 ramadhan.
Dalam kegiatan (dibaca; menyambut malam lailatul qodar) pada intinya adalah
sama, terpenting; semoga kita semua mendapatkan malam lailatul qodar dan semoga
dicatatkan dimalam lailatul qodar ole Allah swt, dengan catatan bebas dari api
neraka. Kita semua, keturunan kita semua, sahabat-sahabat kita semua. Amin
allahumma amin.
Ikhwan akhawat sebelum khatmil khujagan dimulai; saya perlu
menyampaikan kepada para jamaah, insya’allah sebentar lagi kita akan menghadapi
‘id (idzul fitri) yang sebentar lagi insya’allah, semoga tidak ada penundaan;
‘hari senen’ yang akan datang insya’allah. Namun tentang masalah ‘id (idzul
fitri), marilah kita menunggu pengumuman yang resmi dari pemerintah biar kita
bersama-sama. Walaupun di daerah / tempat lain ada yang lebih dulu
merayakannya, kita jangan sampai terpengaruh.
Terutama, kita menunggu
pengumuman dari pemerintah, dan yang kedua menunggu pengumuman dari Nahdlatul
‘ulama. Inilah yang jadi pegangan kita semua, saya beserta guru kita semua murobbi
mu’allimi al-arif billah sayyidina Abdul Wahid Khudzaifah,
inil acuan kita ‘RUKYATUL HILAL’. Jadi alangkah baiknya; di dalam bulan
puasa, awal ramadhan – akhir ramadhan memakai ‘Rukyatul Hilal’ (dibaca; melihat
bulan dengan cara/syarat yang telah ditentukan) yang sudah dilakukan oleh team
secara resmi baik dari pemerintah atau organisasi-organisasi yang lain seperti
‘Nahdlatul ‘Ulama. Tapi insya’allah,
hari raya yang akan datang adalah hari senen, insya’allah. Semoga kita bisa
bersama - sama dan bisa merasakan kebahagian bersama dalam suasan ‘aidzul
fitri. Amin allahumma amin.
Selanjutnya juga dari saya; ikhwan-akhawat nanti pada malam
jum’at seperti biasanya (malam jum’at wage), malam jum’at wage (acara
rutinitas di pondok) insya’allah di awali pada malam jum’at wage di bulan Syawal.
Jadi kepada ihkwan-akhwat yang mempunyai kesempatan hadir ke tempat ini, mari
kita berkumpul kembali, bersama-sama Tawajjuh menghadap kepada Allah swt, lewat jalan tarekat Naqsyabandiyah.
Demikian juga andaikata ada yang belum masuk (belum dibaiat)
tidak ada apa-apa, ikut baca (berdzikir) tidak apa-apa atau ikut berkumpul
bersama-sama orang yang soleh, ini bagus. Oleh karena itu kalau ingin tahu baiknya
seseorang; lihatlah sahabat-sahabatnya. Sabda Rasulullah saw; “ lihatlah
sahabatnya, berkumpul dengan siapa? Kalau orang tersebut sering berkumpul sama
orang-2 yang selalu melakukan kebaikan, orang-orang ahli dzikir. Insya’allah
orang tersebut adalah orang yang baik ”.
Berkumpul, mengikuti bacaan bacan; sebab karena kita hidup di
dunia sekali dan bukan dua kali. Bila sudah mati, meninggalkan dunia; tidak ada
lagi kesempatan untuk mencari akhirat. Tidak akan ada lagi kesempatan. Ketika
kita sama Allah swt diberi hidup, diberi kesehatan selain mencari penghidupan di
dunia maka jangan lupa, imbangi dengan ibadah kepada Allah swt. Dengan artian
adalah ibadah yang luas, ibadah yang luas, imbangi. Mencari penghidupan, seperti
bertani, berdagang dan lain-lain yang dihalalkan oleh Allah swt ini adalah keharusan
karena kita hidup di dunia. Butuh dunia,
untuk sebuah kehidupan tapi ingat; hidup didunia tidak lama, sebentar dan hanya
sekali. Setelah itu kita akan kembali kepada Allah swt. Kembali kepada Allah
swt, di panggil oleh Allah swt.
Di sinilah yang terpenting; hidup di akhirat, hidup yang selamanya.
Tidak akan mati lagi di akhirat dan inilah yang harus diperjuangkan. Beda dengan
kita semua, ketika kehilangan harta didunia apalagi banyak walau sedikit dicari
kemana-mana tapi ketika kehilangan akhirat, subhanallah! Sepertinya tidak
merasa kehilangan. Kehilangan ibadah ke Allah swt; kehilangan sholat
seumpamanya, kehilangan dzikir ke Allah
swt merasa tidak kehilangan padahal ini yang penting. Inilah condongnya orang
sekarang apalagi saya. Semoga kita semua
oleh Allah swt diberikan hati yang Qolbin salim, hati yang selamat.
Ikhwan-akhwat; marilah, sebelum pembacaan khatmil khujagan.
Mari kita awali dengan pembacaan sholawat tawassuliyah, shalawat tawassuliyah
disini salah satu sholawat yang di pakai oleh murobbi mu’allimi al-arif
billah sayyidina Abdul Wahid Khudzaifah. Marilah kita bersama-sama
membaca sholawat tawassuliyah, mudah-mudahan malam ini tepat malam lailatul
qodar dan mudah-mudahan menemukan malam lailatul qodar, insya’allah.
Sebagaimana malam lailatur qodar tersebut seperti pada pembahasan tadi oleh anak
saya (KHR. Syaiful Ja’far); KHAIRUM
MIN ALFI SHAHRIN lebih
bagus dari seribu bulan, seribu bulan ini menurut hitungan qomariyah kurang
lebih 83 tahun, kalau tidak salah lebih 4 bulan. Jadi ibadah di satu malam
(ibadah apa aja), ini lebih bagus dari seribu bulan. Padahal terkadang umur
kita tidak sampai 83 tahun, 60 tahun tidak sampai 70 tahun saja sudah dipanggil
ole Allah swt. Marilah kita sempatkan, mudah-mudahan malam ini malam lailatul
qodar, dimana malam yang tidak ada
satupun yang tahu kecuali orang yang diberi tahu oleh Allah swt.
Oleh karena itu yang jelas, di bulan puasa mulai dari tanggal
1 sampai 30 kalau puasanya 30 hari atau 29 kalau puasanya 29 hari; ada, satu
malam, malam lailatul qodar. Pesan Rasulullah saw, pesannya disuruh
antisipapasi terhadap datangnya malam lailatul qodar di malam 10 akhir pada
tanggal ganjilnya (21, 23, 25, 27, 29) tapi karena tidak ada kesamaan di dunia
(dalam penentuan hilal). Beda waktunya di jamannya Rasulullah saw satu daerah
dan satu arahan sehingga dalam penentuan hilal bisa sama.
Tapi, sekarang; dengan perkembangan zaman, Islam sudah
menyebar keseluruh dunia. Terkadang dibelahan lain tanggal 1 (puasa), disini
terkadang masih belum puasa. Jadi dibelahan lain tanggal 2 disini tanggal 1.
Terkadang juga dibelahan lain ganjil disini genap atau sebaliknya sehingga
dalam penentuan hilalnya bisa tidak bersamaan. Hal ini bisa terjadi, makanya
ketika mencari malam lailatul qodar itu harus siap setiap malam. Bukan hanya
dimalam ganjil saja, karena apa? Seperti apa yang telah disebutkan tadi. Misalnya
di mekkah. Alhamdulillah, kalau di Mekkah sekarang penentuan hilalnya dengan di
Indonesia adalah sama. Namun di Yaman, adalah tidak sama. Kalau disana (Yaman)
genap atau ganjil disini (Indonesia) atau sebaliknya sehingga penentuannya pun
tidak sama. Untuk mencari lailatul qodar, yang jelas Rasulullah saw bersabda
bila sudah sampai 10 akhir bulan puasa, ibadahnya kepada Allah swt semakin ditingkatkan
untuk mengantisipasi datangnya malam lailatul qodar.
Semoga kita semua oleh Allah swt dapat menemukan (lailatul
qodar) atau seandainya kita tidak dapat menemukan (lailatul qodar) tapi setidak-tidany
bisa berkumpul bersama orang yang mendapatkannya. Amin allahuma amin.
Sekiranya cukup, mari kita awali dengan pembacaan al-fatihah,
bacaan shalawat tawassuliyah, dimana al-fatehah tersebut dikhususkan kepada
Rasulullah saw,
Semoga kita semua yang hadir hari ini oleh Allah swt
dijadikan orang yang selamat didunia sampai di akhirat. Begitu juga kita semua,
bersama keluarga kita semua, ikhwan-akhawat yang hadir saat ini oleh Allah swt
diberikan keselamatan di dunia sampai ke akhirat; yang sakit semoga diberi
kesembuhan, yang sulit semoga diberi kemudahan, yang susah semoga diberi
bahagia, yang tidak mampu semoga dimampukan,
hal ini juga, semoga Allah swt mencatatkan kepada kita semua; bebas dari
api neraka.
biberokatilfatihah
biberokatilfatihah
Mari kit baca shalawat tawassuliyah bersama-sama….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar