(terjemahan dari bahasa madura ke bahasa Indonesia; mohon maaf bila ada kekeliruan dalam penerjamahan maupun dalam penulisan/pengetikan)
Assalamu’alaikum.
Wr.wb
Kepada
para ikhwan, akhowat dan para muhibbin thariqat naqsyabandiyah yang saya cintai
karena Allah swt. Sebelum saya mengisi dan menyampaikan. Sesungguhnya saya
tidak pantas, tidak patut memberi tausyiah didalam majelis dzikir ini, majelis
yang sangat barokah, insya’allah. Hanya karena ditugasi oleh beliau (murobbi ruhina al-arif billah sayyidisy-syekh KH.
AHMAD JA'FAR ABDUL WAHID, RA.)
secara terpaksa dan mengharap ridha-Nya Allah swt, saya melaksanakannya.
Dan semoga biarpun sedikit bisa membawa manfaat dan barokah didalam dunia dan
akhirat.
Hari
ini, malam 27 ramadhan, jadi insya’allah saya akan menyampaikan tentang
perkara-perkara yang berhubungan dengan malam 27 ramadhan dimana yang lebih dikenal atau lebih mashur
dengan sebutan malam lailatul qodar. Apakah lailatul qodar? Lailatul
qodar adalah malam yang sangat langka, malam yang sangat sulit untuk
menemukannya. Di dalam setahun itu memang sulit untuk mendapatkannya. Namun kebiasaannya
malam lailatul qodar itu adalah di akhir bulan puasa. Dan saya berkeyakinan
malam lailatul qodar itu adalah malam ini. Semoga kita semua mendapatkan pahala
malam lailatul qodar. Bagaimanakah lailatul qodar itu? di dalam Islam, lailatul
qodar itu dari dua kalimat yaitu lailatul qodri, di sebutkan di dalam
alqur’an “inna anzalnahu fi lailatul qodri”, apakah lailatul qodar? yaitu ada dua, ada dua
nama, ada dua sebutan; lailatul qodar ini ada dua makna/artian,
Pertama, salah satu ulama mengatakan lailatul qodar bisa juga disebut lailatul
hukmi, lailatul hukum, hukum alam karena dimana di malam lailatu qodar, Allah SWT menurunkan ketetapan orang yang akan
datang dan tahun depan yang akan sampai
ke kita semua. Dari apa? Dari perkara kematiannya, dari perkara sakitnya, dari
perkara rejekinya, dan dari perkara-perkara yang lain. Oleh karena itu, malam tersebut disebut malam
lailatul hukmi lebih tepatnya malam lailatul qodar. Dimana takdir hukum Allah
SWT untuk dijalankan, oleh karena itu AllahSWT memerintahkan dimana ini
pahalanya orang, ini ajalnya orang, ini ketetapannya orang, ini rejekinya orang
tersebut diserahkan ke Para Malaikat, yaitu : malaikat Mikail, malaikat Israfil,
malaikat Izrail dan malaikat Jibril.
Kedua, Ada seorang ulama mengatakan malam lailatul qodar ini juga disebut
Malam Kemuliaan. Kenapa dinamakan malam kemuliaan? ketika di malam
lailatul qodar, baik muslimin maupun mukminin yang mengetahui akan keutamannya,
ke agungannya malam lailatul qodar dan ketika orang tersebut mendapatkan malam
lailatul qodar artinya ketika tepat ke lailatul qodar maka ibadahnya sama
dengan seribu bulan artinya 83 tahun 4 bulan. Sehingga orang
tersebut jadi orang soleh dan jadi orang yang di muliakan oleh Allah SWT
sekaligus. Di dalam alquran disebutkan INNA ANZALNAHU FILAILATIL-QADRI..
WAMA ADRAKA MAA LAILATUL-QADRI... LAILATUL QADRI KHAIRUM MIN ALFI SHAHRIN..
TANAZZALUL MALAIKATU WARROHU FEEHA BI IZNI RABBI HIMMIN KULLI AMR.. Allah
SWT memerintahkan kepada malaikat agar segala urusan/perkara yang ada didunia
serta ketetapan orang tersebut diturunkan di malam lailatul qodar. Dan juga dinamakan Malam Kemuliaan; Jadi
ada dua artian tentang lailatul qodar.
·
Pertama, mendapatkan malam lailatul qodar jadi mulya disisinya Allah
swt .
·
ke Dua, dapat ketetapan atau dapat takdir dari Allah SWT.
Semoga kita semua mendapatkan ketetapan yang bagus dalam
tahun ini dari Allah swt, dapat rejeki yang baik dari Allah SWT, dapat takdir yg
mencukupi kepada kita semua; dari segi ibadah
dan rejeki didalam dunia dan akhirat. Amin ya rabbal ‘alamin.
Malam
lailatul qodar, mulai kapan turunnya?
Malam lailatul qodar ini sebelumnya umat nabi Muhammad atau sebelum ada nabi
Muhammad, malam lailatul qodar ini tidak pernah ada. Tidak ada malam lailatul
qodar, tidak ada orang sholat sekali, sama dengan seribu bulan kecuali pada
umatnya nabi Muhammad saw.
Di jamannya
rasulullah saw; ada satu kaum yang bertanya dan bercerita kepada rasulullah; ya rasulullah dulu ada orang yahudi, (orang
israil) ini memegang pedang dan disandingkan dibadannya selama 83 tahun, pedang
tersebut tidak pernah lepas dari badannya maka rasulullah kagum atas kelakuan
orang yahudi tersebut.
Oleh
karena itu orang-orang thariqat, orang-orang shufi, orang-orang tasawuf sunnah pake’
tasbih atau dibuat kalung untuk berdzikir. Sebabnya kenapa? Karena melihat
cerita dari pedang yang disanding selama 83 tahun itu adalah untuk memerangi
musuhnya. Sedangkan tasbih adalah untuk memerangi setan. Maka sunnah untuk orang-orang
yang memakai tasbih yang dibuat dzikir, yang dibuat kalung karena tasbih
tersebut adalah senjata untuk membunuh setan.
Maka
Rasulullah saw berdo’a pada Allah SWT; Ya Tuhanku, Engkau menciptakan umat-umat
sebelum saya, bani israil dengan umur yang panjang 1000 tahun, 500 tahun, 2000
tahun. Engkau menciptakan umat saya (umat Muhammad) dengan umur yang pendek 60
tahun. Sedangkan amalannya sedikit, maka Allah SWT memberi lailatul qodar
khoirum min alfi shahar. Dimana orang yang mendapatkan malam lailatul qodar
(di dalam perkara yang baik bukan perkara yang jelek) ini perkaranya/pekerjaannya
sama dengan seribu bulan. Misal, kalian
berjalan (dalam ibadah) dari Lumajang sampai ke Madura, perjalanan kalian ini
sama dengan seribu bulan. Dari Sumenep, perjalanan kalian ini juga sama dengan
seribu bulan. Melakukan sebuah kebaikan ini berpahala dan menjadikan
keselamatan dari siksa kubur.
Saya
beberapa hari yang lalu baca kitab, masalah siksa kubur. Orang tersebut sering
melakukan kebaikan termasuk kalian semua, Insya’allah. Amin ya rabbal’alamin.
Datanglah malaikat Mungkar-Nakir, mau menyiksa dari kakinya; maka jalan pahala
ini menyerupai dalam bentuk manusia; menghadang, tidak membolehkan, “jangan kau
siksa, saya adalah amalnya kaki orang ini yang bedzikir ke Gersempal (misalnya),
sudah tidak ada jalan lagi bagimu (para malaikat yg datang mau menyiksa) karena
kakinya saya yang menunggui”. Akhirnya malaikat tidak jadi menyiksa melalui
kaki orang tersebut. Lalu pindah malaikat ke dadanya orang tersebut, melalui
dadanya malaikat mau menyiksa. Kaki tak bisa disiksa karena dihadang, maka
dzikirnya datang menghadang malaikat. “jangan, karena orang-orang ini adalah ahli
thariqat, thariqat naqsyabandiyah”. Semoga kita semua selamat dari siksa kubur.
Amin ya rabbal’alamin.
Kita
semua bisa hadir berdzikir di majelis ini. Ketika mendapatkan lailatul qodar,
banyak sekali keuntungannya; selain dapat pahala dalam perjalanannya, berdzikirnya,
sholat berjamaahnya, bisa berkumpul dengan orang-orang sholeh dan juga bisa
mendapatkan pahala berkumpul dengan Gurunya. Bagaimana tidak, nabi bersabda baca
sholawat sekali saja, ingat ke nabi; ini sama dengan ibadah. Apalagi ingat ke
para ulama, para sholihin apalagi sampai bisa berkumpul. Dan berkumpulnya tadi
tepat di malam lailatul qodar, ini sama dengan kita semua berkumpul dengan
Gurunya sama dengan seribu bulan, berkumpul dengan orang sholeh sama dengan
seribu bulan. Dan semua ini tidak ada ruginya.
Didalam
hadis rasulullah saw, dalam hadist qudtsi ketika datang seorang laki-laki ke
saudaranya atau ke gurunya. Maka Allah swt berfirman bagus ruhnya atau jiwanya kalian
dan bagus jalannya kalian (ini, jalannya sudah berpahala). dan ambillah tanah
dari surga karena tanah disini (surga) bakal menjadi tempat kalian disurga
nantinya.
Tidak
ada hal lain lagi rasa syukur selain kehadiran kita semua dalam majlis dzikir
untuk mendapatkan malam lailatul qodar bersama guru kita (murobbi ruhina al-arif billah sayyidisy-syekh KH.
AHMAD JA'FAR ABDUL WAHID, RA.). Semoga kita semua dicatat, bisa berkumpul bersama
guru-guru thariqat naqsyabandiyah amin ya rabbal’alamin. Berjalan di dalam
kebaikan, lebih-lebih tepat pada malam lailatul qodar.
Saya kemarin juga menceritakan hadist dari nabi Muhammad saw, nabi
menceritakan tentang siksa kubur; sabda nabi; saya di waktu berjalan dineraka,
melihat satu orang laki-laki atau melihat satu orang (bisa perempuan atau
laki-laki) yang berdiri dipinggirnya neraka jahanam (yang hampir jatuh kedalam
neraka). datang hararanya, jadabnya dengan histeris. Sehingga datang tangisnya jeritnya, lolongnya, gemetarnya
badan.
Di dalam orang berdzikir, jerit dan lolongannya ini jadi ibadah
kalau tidak disengaja. Maka tangisnya kita semua yang hadir disini, jeritannya,
lolongnya bisa jadi berpahala nanti.
Andaikata ada orang disini yg mau jatuh ke neraka jahanam, maka segala
amal kebaikannya datang untuk menyelamatkannya. Apalagi gemetarnya orang
tersebut, lolongannya tepat dimalam lailatul qodar. Ini akan lebih banyak
mendapatkan pahalanya.
Rasulullah bersabda, "saya
melihat orang laki dari umat saya, masuk didalam neraka. maka datang (ke orang
laki tersebut/untuk menyelamatkan) yaitu aliran airmatanya. Tangisan air
matanya untuk menyelamatkannya (sudahlah malaikat! Jangan engkau siksa, saya
adalah air matanya orang tersebut, jangan engkau masukan ke neraka). Sehingga
orang tersebut selamat karena sebab tangisan air matanya”.
Bagaimana tidak, didalam hadis yang lain Rasulullah bersabda; tujuh
golongan nanti yang mendapatkan tempat teduh dari Allah SWT, apalagi dilakukan
tepat di malam lailatul qodar, diantaranya: - Imam yang adil, - Orang laki yang
tidak mengikuti zaman (musim hp; tidak pegang hp tapi yg dipegang al-quran)
ibadah sampai tua. - Pekerjaannya selalu merindukan masjid. - Dua orang laki-laki
(bisa guru dan murid) yang suka yang cinta kepada Allah SWT, dan berkumpul
karena ingat kepada Allah SWT dan berpisah karena Allah SWT. - Dan orang laki-laki
yang air matanya menangis (bisa sendiri dan bisa juga ramai-ramai).
Firman Allah SWT, saya berkumpul bersama-sama orang yang ingat didalam
banyaknya manusia untuk berkumpul. (apalagi di dalam berkumpulnya buat menangis
kepada Allah SWT dan lebih-lebih waktunya tepat di malam lailatul qodar). Di malam lailatul qodar ini; menangis dimalam
lalilatul qodar ini, sama dengan 83 tahun. Sabda rasulullah saw setiap mata
manusia nanti dihari qiyamah ini menangis, kecuali selama hidup didunia
airmatanya menangis mengalir karena
takut kepada Allah SWT, lebih-lebih tepat di malam lailatul qodar.
Malam lailatul qodar di dalam hadis sohih, ada ulama membuat
rumusan tentang lalilatul qodar tapi tidak jelas juga, tidak seperti apa yang
disabdakan oleh nabi Muhammad saw. Sebab kenapa? Karena malam lailatul qodar
ini tidak ada yang tahu kecuali Rasulullah dan Allah SWT. Ada satu hadis nabi malam lailatul qodar ini
malam 27 atau malam 29. Sesungguhnya para malaikat yang diturun di malam lailatul
qodar ini banyaknya lebih banyak dari batu-batu yang ada ditanah. Didalam hadist
yang lain lebih banyak dari hitungannya bintang. Artinya malaikat-malaikat di
malam lailatul qodar ini sangat banyak dimana dari langit turun ke bumi. Bahkan
didalam tafsir jalalen. Di tafsir jamal menunjukkan malaikat turun dimalam
lailatul qodar seperti manusia berangkat ke kota mekkah, masuk kemasjid ini
bergantian karena sangat banyaknya sehingga masuknya para malaikat ini
bergantian di malam lailatul qodar.
Makanya ada tanazzalul
malaikatu bukan tanzulu tapi tanazzalu
yaitu turun bergantian, karena sangat banyaknya malaikat. Malaikat ini memiliki
badan yang sangat besar bahkan ada malaikat dibawahnya ars, kakinya ini sampai
ke langit yang nomer tujuh. Kepalanya ada seribu, mukanya juga seribu dan lisannya berdzikir lafald “LAILAHA ILLALLAH”,
ini juga turun ke bumi.
Para
malaikat turun bergantian ke bumi Karena diperintahkan oleh Allah SWT untuk
membawa takdirnya manusia, membawa peghidupannya manusia. Berkata orang-orang
arifin (saya menemukan didalam kitab lathoiful isyarah tafsir qur’an yg
dikarang oleh assyeh alkhusairi, julukannya alustad alkhusairi) ketika malam
lailatul qodar datang, bagaiaman lailatul qodar? Lailatul qodar ini dimana Allah
SWT memberikan rahmat kepada para waliNya. Maka dari itu, orang arifin berkata ya,
bersungguh-sungguh orang-orang yang beribadah kepada Allah SWT. Lalu,
bagaimana kita semua; ketika berkeyakinan bahwa ada malam lailatul qodar,
kemungkian kita semua akan terus beribadah. Berbeda dengan orang arifin yang
tidak sedemikian; melihat malam lailatul qodar bukan hanya untuk ibadah saja
supaya mendapatkan kemuliaan/pangkat saja, tidak hanya itu saja. Namun orang
arifin ketika melihat, mengetahui
bagaimana agungNya Allah SWT saat memberi kepada makhluqNya dan melihat kepada
Allah SWT, bahwa Allah SWT ini paling agung. Begitulah orang-orang arifin,
semakin banyak untuk beribadahnya. Inilah diantara keutamaan lailatul qodar.
Kesimpulannya;
di dalam urusan/perkara/pekerjaan yang baik tepat di malam lailatul qodar,
pahalanya ini sama dengan seribu bulan (satu malam di malam lailatul qodar sama dengan seribu bulan
atau 83 tahun 4 bulan), dan yang terakhir, semoga majelis ini majelis yang
penuh barokah. Malaikat ini dimalam lailatul qodar mencari orang yang
berdzikir, mengucapkan salam dan mengucapkan shalawat. Didalam hadist; ketika
datang malam lailatul qodar maka malaikat jibril turun bersama gerombolan
malaikat. Turunnya malaikat bukan karena mau menangkap kita semua. Tapi para
malaikat membacakan sholawat yang artinya memintakan maaf kepada Allah SWT. Dan
semoga kita semua diberi keselamatan
dari kemarahan Allah SWT.
Jadi
malam lailatul qodar, para malaikat ini mencari orang-orang yang bedzikir.
Karena memuliakan orang-orang yang berdzikir, seperti orang berangkat ke
mekkah, mengucapkan salam ke ka’bah dan ke hajar aswad.
Mungkin
hanya sampai disini dari saya, walau sedikit semoga kita semua di malam ini malam lailatul qodar yang
bermakna takdir.artinya semoga takdir kita semua sampai tahun depan, semoga
diberi takdir yang baik di dalam dunia dan akhirat. Dan ketika malam lailatul
qodar ini bimakna malam penuh kemuliaan semoga kita dimuliakan semua disisiNya
Allah SWT. Amin ya rabbal’alamin
Semoga
menjadikan manfaat di dunia dan diakhirat, tsummassalamu’alaikum warramatullahi
ta’ala wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar